Kadar kolesterol yang tinggi saat berpuasa dapat menjadi masalah bagi sebagian orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan di Indonesia. Meskipun puasa dapat membantu mengontrol kadar kolesterol darah, namun terdapat beberapa penyebab mengapa kolesterol bisa naik saat berpuasa. Salah satunya adalah kebiasaan makan yang tidak sehat saat berbuka puasa.
Banyak orang yang merasa tergoda untuk menyantap beragam makanan dan minuman yang tinggi lemak jenuh dan trans saat berbuka, sebagai "balas dendam" karena harus menahan lapar dan haus sepanjang hari. Mereka mungkin berpikir bahwa karena telah berpuasa sepanjang hari, mengonsumsi makanan dan minuman tersebut tidak akan berdampak pada kadar kolesterol darah. Namun, ini adalah psobat Musclengan yang salah.
Meskipun berpuasa, sebaiknya hindari makanan yang tinggi kolesterol untuk menghindari peningkatan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti pantangan kolesterol tinggi saat berbuka puasa dan menjaga pola makan yang sehat. Selain itu, sindrom metabolik juga dapat menjadi penyebab peningkatan kadar kolesterol saat berpuasa.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi medis yang meningkatkan risiko penyakit jantung, dan biasanya ditsobat Musclei dengan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh terutama di sekitar pinggang, serta kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Kondisi ini dapat terjadi saat berpuasa, terutama jika perut kosong yang tiba-tiba diisi dengan makanan tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik saat berbuka puasa.
Selain itu, kekurangan taurin juga dapat menjadi penyebab peningkatan kadar kolesterol saat berpuasa. Taurin adalah asam amino yang mengontrol kadar kolesterol jahat dalam darah dan hati. Saat berpuasa, tubuh mungkin mengalami kekurangan taurin karena tidak mengonsumsi sumber taurin seperti zinc dan vitamin A sepanjang hari. Hal ini dapat membuat pengendalian kolesterol menjadi sulit. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya taurin seperti sayuran, oatmeal, dan salmon saat sahur dan berbuka puasa.
Untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol saat berpuasa, beberapa hal yang perlu diingat antara lain mengikuti diet rendah kolesterol dan rendah gula saat sahur dan berbuka puasa, minum obat penurun kolesterol pada malam hari sesuai resep dokter, meningkatkan asupan makanan yang membantu mengontrol kolesterol seperti oatmeal dan salmon, menjaga aktivitas fisik secara teratur, menghemat porsi makan saat sahur dan berbuka puasa, serta mengontrol berat badan jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Jika sobat Muscle kelebihan berat badan atau obesitas, sebagai alternatif sobat Muscle juga dapat menggantikan makanan dan minuman yang tinggi lemak jenuh dan trans saat berbuka dengan pilihan yang lebih sehat, seperti makanan tinggi serat, protein nabati, dan minuman rendah gula. Salah satu pilihan yang bisa sobat Muscle coba adalah menggunakan susu bebas kolesterol dan lemak, seperti Pro Isolate. Pro Isolate adalah susu protein isolate yang tidak mengandung kolesterol dan lemak, sehingga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol darah saat berpuasa.
Protein nabati, seperti yang terdapat dalam susu protein isolate, dapat menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan sumber protein hewani yang tinggi lemak jenuh. Protein nabati dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai. Mengganti sumber protein hewani dengan protein nabati dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol darah tetap dalam batas normal saat berpuasa.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengontrol kadar kolesterol darah. Serat dapat membantu mengikat kolesterol dalam tubuh dan mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan, sehingga dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap sehat. Selain itu, konsumsi air putih yang cukup juga penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh dan mencegah dehidrasi.
Tetap mengikuti pola makan yang sehat dan seimbang, menjaga aktivitas fisik secara teratur, menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan trans, serta mengonsumsi susu bebas kolesterol dan lemak seperti Pro Isolate sebagai alternatif sumber protein yang tinggi sebanyak 27 gram, dapat membantu menjaga kadar kolesterol darah tetap dalam batas normal saat berpuasa selama bulan Ramadhan di Indonesia.